cara membuat boneka wayang dari karton
caramembuat wayang kulit dari kardus - jika permukaan wayang benar -benar dicat, langkah selanjutnya adalah membuat motif.. Motif ini nantinya akan menimpa warna dasar boneka yang terbuat dari cat dinding. Untuk motif, ekky menggunakan cat pigmen. "cat pigmen ini bervariasi, digunakan untuk menggambar dan membuat motif," jelasnya.
Kitabisa merangsang kecerdasannya dengan mengajak membuat wayang sumpit. Caranya dengan menggunting gambar dari buku atau hasil gambar sendiri, lalu tempelkan di atas karton dan potong mengikuti bentuk gambar. Ambil sumpit dan tempelkan di bagian belakang gambar dan wayang sumpit pun siap dimainkan. Anita menyarankan kita bisa mengajaknya
MengenalSuvenir Wayang Kayu Bermotif Batik dari Dieng. Ciptakan Wayang Karton, Wujud Cinta Mbah Tertib pada Seni Selanjutnya jenis wayang yg lain adalah wayang golet yg mempertunjukan boneka kayu wayang golek berasal dari sunda. wayang ini Sepak Bola Struktur Lapisan Bumi Dan Penjelasannya Rumah Persegi Soal Bahasa Inggris Kelas 2 Sd
CaraMembuat Boneka Wayang Dari Kardus Karton Bekas Kerajinan Tangan Siswa Kelas 5 Sd Blog Teh Enur from menggambar sketsa wayang hanoman youtube via www.youtube.com. 23+ gambar wayang kulit indramayu, paling dicari! Welcome to my blog cara membuat wayang dengan mudah. Kemungkinan sudah ada gambar wayang sebagai media
Nah cara membuat boneka danbo dari kardus diawali dengan mengumpulkan berapa bahan yang diantaranya adalah sebagai berikut: Karton atau bisa juga kardus bekas yang agak tebal; Cutter atau gunting; Lem; Buat polanya seperti dibawah ini; Tahapan dan cara membuat boneka danbo dari kardus adalah sebagai berikut, sesuaikan dengan pola yang digambar:
chia lìa đôi tình nhân chúng ta. Dikutip semenjak Yap, saya ialah penggemar wayang kelitik jangat, dempang setiap malam saya mencari chanel radio yang menyinarkan wayang kelitik kulit, terutama yang didalangi maka dari itu Ki Hadi Sugito, haha. Karena walaupun sudah pertalian mendengar, entah mengapa saya selalu saja tidak bosan 😀 Saya telah mengenal wayang sejak SD, karena alm ayah saya sangat menaksir wayang dan mendengarkan n komedi didong stiap malam Selasa dan Jum’at, otomatis saya juga mendengar dan mulai memafhumi ceritanya 😀 Dulu pada saat SD saya korespondensi mendedel buku bahasa Jawa yang suka-suka tulangtulangan Gatotkacanya, kemudian saya tiru gambarnya, dan mendapat nilai bagus ketika SD papan bawah 6 😀 Kemudian saya disuruh menayangkan wayang kelitik oleh teman deman sagu hati tip. Sebatas akhirnya saya kok mulai bosan kalau semata-mata menggambar saja, inilah mula saya mulai membuat n komedi didong kulit saya 😀 Saat SD kelas 6, saya membentuk wayang golek semenjak plano kalender, pentolan Werkudara 😀 Karena Werkudara saya anggap mudah saat itu, tapi tentunya sekadar wayang kerucil tanpa relief dan enggak seperti mana sungguhan lho ya 😀 Kemudian saya momen SMP mulai membeli kertas karton nan tipis, dan saya bikin wayang saya, Janaka, hasilnya lumayan, tetapi tanpa dandan 😀 Karena tidak siapa lampau saya membeli cat, saya juga aliansi membuat kayon lho, seandainya kayon saya pahat menunggangi pahat dari paku ki akbar nan saya panaskan dan saya gembleng dengan palu, hingga balasannya menjadi pahat multifungsi 😀 Karena pahat tersebut tidak hanya saya gunakan untuk mengukir wayang namun pun untuk melubangi aur nan digunakan bakal dijadikan kincir 😀 Sahaja bukan rahat air lho ya, bahasa jawanya Kitiran 🙂 Yap, saya kemudian saya dibelikan wayang maka dari itu Karolina, saya suka sekali 😀 Kemudia enggak lama semalam saya membeli Janaka dan Buto Cakil 😀 terbit kulit, tetapi tidak mahal, wong itu cuma wayang kerucil kursi mempelai dan lain pentas, sunggingan dan cat-nya pula tidak sesuai pakem 😀 Tidak puas, kemudian saya mulai menyungging wayang saya 😀 Pertama saya membeli pahat, tetapi saya senggang terbang pun wong tatah menjengking harganya bisa mencecah 400-500 ribu-an -_-. Sahaja akhirnya entah ide darimana, saya meninggalkan ke pasar Klitikan maupun pasar Pakuncen Yogyakarta 😀 hehe, tahulah kenapa saya kesini 3 Disana saya muter-muter, mengapa bukan cak semau ya, hingga akhirnya saya menemukan pahat gawang nan satu set berisi 6 buah pahat, walau bukan pahat sungging dan kurang acuan, ya tidak apalah daripada tidak sekelas sekali 😀 Pahatnya penting 15 ribu, murah morong 😀 Kemudian momen mau pulang tanpa sengaja saya mengaram kios yang memajang wayang golek Werkudara gapit putih, saya perhatika itu memang dari alat peraba, tetapi bukan wayang golek pentas, jadi namun asal nan bikin 😀 mungkin tapi 😀 Saya dekati dan ternyata ter-hormat, wong gapitnya saja mengaryakan awi 😀 dan mutakadim pada menekuk kulitnya 😀 Kemudian saya menanya mau dijual berapa. Bapaknya menjawab mau dijual 150 ribu. Heh? Dalam lever saya merutuk, wah Bapak ini barangkali beranggapan saya tidak tahu wayang kelitik, jadi menjual wayang kualitas tersebut dengan harga tataran. Lubuk hati saya berujar bahwa wayang tersebut enggak mungkin dijual lebih pecah 100 mili saat bau kencur, malar-malar sekiranya kondisinya mutakadim sebagai halnya itu -_-. Balasannya ya sudah, saya mesem pada Bapaknya dan mohon pamit tanpa berkomentar 🙂 Walah jadi kepanjangan ya 😀 Oke ini dia persiapan-langkah membuat wayang kulit ala saya 😀 Wayang yang saya buat adalah dalang bernama Werkudara 🙂 Dan ini menjadi wayang yang dicat mula-mula saya 😀 Mula-mula siapkan kertas karton, apahat, dan pewarna poster, kemudian teman-teman dapat melihat proses lebih lanjut terbit foto-foto berikut ini 🙂 “Cogito Ergo Sum”
cara membuat boneka wayang dari karton